Malam di Borobudur punya ritme yang tenang, lampu-lampu warung menyala seperti bintang kecil di tepi jalan. Saya pernah menemani seorang teman yang bingung mencari street food borobudur untuk makan malam santai. Kita berjalan pelan melewati deret gerobak—harumnya sate, bakmi yang mengepul, hingga wedang hangat. Kamu pun bisa merasakan sensasi kuliner malam borobudur seperti ini: sederhana, dekat, dan bikin betah.
Cara Menjelajahi Street Food Borobudur
Inilah kerangka sederhana agar Kamu tidak bingung saat berburu kuliner malam borobudur:
- Zona Favorit: sekitar Alun-Alun Borobudur, Jalan Pramudyawardhani, arah Jalan Badrawati menuju candi, area Palbapang, hingga sekitar Candi Mendut. Di titik-titik ini gerobak dan tenda sering berkumpul, terutama akhir pekan atau musim liburan.
- Waktu Ramai: umumnya pukul 17.00–22.00. Beberapa penjual lanjut hingga lewat 23.00 saat akhir pekan.
- Kisaran Harga: banyak pilihan Rp10.000–25.000 untuk camilan/seporsi sederhana, dan Rp20.000–40.000 untuk porsi kenyang seperti bakmi, rawon, atau sate.
- Metode Pesan: sebagian besar pesan langsung di gerobak, bayar tunai. Beberapa warung menerima pembayaran nontunai, tetapi siapkan uang pas untuk lancar.
Rekomendasi Utama: Jajanan Malam Dekat Candi
Di bawah ini saya rangkum jenis-jenis street food yang paling mudah Kamu temui di sekitar kawasan wisata. Masing-masing dilengkapi gambaran rasa, kisaran harga, waktu ideal, dan tips singkat.
Angkringan & Nasi Kucing – Street Food Borobudur

Angkringan adalah “ruang tamu” jalanan. Pilihan utama: nasi kucing aneka sambal, sate-satean kecil (ususan, telur puyuh, ati ampela), gorengan, dan wedang.
- Rasa & vibe: sederhana, hangat, pas untuk ngobrol.
- Harga: mulai Rp2.000–5.000 per tusuk, dan Rp4.000–7.000 per bungkus nasi kucing.
- Jam favorit: 19.00–22.00 saat suasana makin akrab.
- Tips: pilih sate yang baru diangkat dari pemanggang. Minta sambal terpisah bila belum terbiasa pedas.
Bakmi Jawa (Godhog & Goreng) – Street Food Borobudur

Wajan besi, anglo, dan aroma bawang jadi ciri khas. Bakmi godhog (rebus) berkuah gurih kaldu ayam kampung; bakmi goreng lebih kering dan wangi kecap.
- Harga: Rp18.000–30.000 per porsi.
- Jam favorit: 18.30–21.30, karena antrian biasanya ramai setelah Magrib.
- Tips: sebutkan preferensi kematangan mie, tingkat asap (smoky), dan request topping (ceker/ati ampela) jika tersedia.
Sate Ayam & Sate Kambing – Street Food Borobudur

Asap tipis yang wangi akan menuntun Kamu. Sate ayam cenderung manis-gurih dengan bumbu kacang; sate kambing lebih legit dengan bumbu kecap dan irisan bawang.
- Harga: Rp25.000–40.000 per porsi (10 tusuk), tergantung jenis.
- Jam favorit: 19.00–22.30.
- Tips: tanya opsi tingkat kematangan medium/well. Untuk sate kambing, minta potongan kecil agar lebih empuk.
Pecel Lele & Nasi Lalapan – Street Food Borobudur

Pecel lele, ayam goreng, atau nila bakar dengan sambal tomat/terasi. Sayur lalap segar jadi penyeimbang.
- Harga: Rp15.000–30.000 per porsi.
- Jam favorit: 19.00–23.00 (sering buka hingga larut).
- Tips: minta sambal terpisah untuk kontrol pedas. Tambah tempe/tahu untuk versi hemat tapi kenyang.
Wedang Ronde & Sekoteng – Street Food Borobudur

Malam jadi lengkap dengan minuman hangat. Ronde berisi bola-bola ketan isi kacang, jahe hangat, dan gula. Sekoteng menawarkan kacang tanah, roti, pacar cina, dan jahe.
- Harga: Rp8.000–15.000 per mangkuk.
- Jam favorit: 20.00–23.00 saat udara mulai dingin.
- Tips: cocok setelah makan pedas atau sehabis berjalan jauh.
Martabak Manis & Terang Bulan – Street Food Borobudur
Pilihan pencuci mulut yang “ramah rombongan”. Topping klasik keju, cokelat, kacang; versi tipis kering juga populer.
- Harga: Rp18.000–45.000, tergantung ukuran dan topping.
- Jam favorit: 19.00–22.30.
- Tips: untuk dibawa pulang, minta potong sedang supaya tidak cepat lembek.
Cilok, Siomay, Batagor – Street Food Borobudur

Untuk camilan kilat di tepi jalan. Cilok kenyal dengan saus kacang, siomay-batagor kunyah-gurih dengan bumbu melimpah.
- Harga: Rp5.000–15.000 per porsi.
- Jam favorit: fleksibel, banyak yang buka dari sore.
- Tips: tanya tingkat manis/asin bumbu kacang, dan cek kebersihan alat saji.
Jagung Bakar & Pisang Bakar – Street Food Borobudur

Kombinasi manis-asin yang menenangkan. Jagung bisa rasa butter, pedas manis, keju; pisang bakar cocok dengan susu dan cokelat.
- Harga: Rp10.000–18.000.
- Jam favorit: 19.00–22.00.
- Tips: pilih matang merata agar bumbu meresap.
Nasi Goreng Gerobak – Street Food Borobudur

Andalan “kapan pun lapar”. Variasi: kampung, seafood, mercon, atau telur pete.
- Harga: Rp15.000–28.000 per porsi.
- Jam favorit: 20.00–23.30.
- Tips: minta nasi asap (sedikit gosong wangi) jika suka rasa smoky.
Es & Minuman Segar Malam – Street Food Borobudur

Sebagian pedagang menyediakan es teler, es campur, atau soda susu. Cocok menutup sesi pedas.
- Harga: Rp10.000–20.000.
- Jam favorit: sepanjang malam, tergantung gerobak.
- Tips: pilih es batu bening dan gelas bersih untuk kenyamanan.
Baca selengkapnya: Tempat Makan Rombongan Magelang: Luas & Nyaman
Rute Kuliner: Zona-Zona yang Sering Ramai
Agar Kamu tidak kebingungan, bayangkan perjalanan malam sederhana seperti ini:
Start di Sekitar Alun-Alun Borobudur
Area ini sering jadi titik kumpul pedagang tenda. Mulai dengan angkringan atau cilok sebagai pembuka. Nikmati suasana lampu jalan dan orang lalu-lalang.
- Plus: dekat berbagai spot foto malam.
- Minus: saat musim liburan bisa padat, siapkan waktu cari parkir.
Lanjut Arah Jalan Pramudyawardhani
Di ruas ini kerap ada sate, martabak, dan nasi goreng. Kalau Kamu pecinta kuah, cari gerobak bakmi godhog dengan wajan besar dan anglo.
- Plus: variasi menu banyak untuk rombongan.
- Minus: antrean bisa mengular pada puncak kunjungan.
Singgah ke Arah Mendut & Palbapang
Bergeser sedikit, temukan pecel lele, lalapan, hingga wedang ronde. Cocok untuk menutup rute kuliner dengan sesuatu yang hangat.
- Plus: suasana lebih tenang.
- Minus: beberapa gerobak tutup lebih cepat di hari kerja.
Etika & Keamanan Makan Malam di Jalan
Street food itu soal rasa dan kepercayaan. Berikut kebiasaan baik yang selalu saya pegang, dan Kamu bisa tiru:
- Cek Kebersihan: lihat talenan, penjepit, minyak goreng. Pilih penjual yang rapi.
- Panas Lebih Aman: minta makanan baru dimasak atau dipanaskan kembali.
- Uang Pas & Sabar: bawa uang kecil; puncak antre adalah momen paling sibuk.
- Tanya Komposisi: terutama jika Kamu memiliki alergi atau pantangan tertentu.
- Bawa Tas Kecil: untuk tisu, hand sanitizer, dan kantong belanja ulang pakai.
- Jaga Lingkungan: buang sampah pada tempatnya, bantu penjual menjaga area tetap bersih.
Budgeting & Waktu Terbaik
Kamu bisa membuat mini-itinerary 2–3 jam:
- 18.30–19.00 – Mulai dari angkringan (nasi kucing + sate usus).
- 19.00–20.00 – Menu utama (bakmi atau pecel lele).
- 20.00–20.30 – Pencuci mulut (martabak/pisang bakar).
- 20.30–21.00 – Minuman hangat (wedang ronde).
Dengan Rp50.000–70.000 per orang, Kamu sudah bisa makan kenyang plus minum. Saat akhir pekan/peak season, berangkat sedikit lebih awal agar tidak kehabisan.
Panduan untuk Rombongan & Keluarga
- Pilih Warung Lebih Lapang: beberapa tenda menyediakan meja panjang; tanya dulu kapasitas.
- Split Bill Sederhana: sepakati tiap orang memesan dan membayar sendiri di gerobak.
- Menu Anak: pilih yang tidak terlalu pedas—nasi goreng polos, sate ayam manis, atau jagung bakar.
- Kursi Tambahan: datang lebih awal agar dapat tempat duduk berdekatan.
Tips & Rekomendasi
- Datang 18.30–19.30 untuk pilihan menu masih lengkap.
- Bawa uang kecil; Rp2.000–10.000 sering jadi patokan per item kecil.
- Tanyakan tingkat pedas dan porsi sebelum pesan.
- Untuk jajanan malam dekat candi, fokus di area jalan utama dan sekitar alun-alun.
- Jangan malu negosiasi tambahan sambal/kerupuk—umumnya penjual ramah.
- Jika bawa mobil, parkir di area resmi dan hindari bahu jalan sempit.
- Saat hujan, pilih gerobak dengan tenda yang rapat dan kursi kering.
- Bungkus untuk sarapan esok? Pilih menu yang tidak cepat lembek (sate, nasi goreng, martabak tebal).
Baca juga: Rekomendasi Cafe Borobudur
FAQ
1) Di mana lokasi paling mudah mencari jajanan malam dekat candi?
Mulai dari sekitar Alun-Alun Borobudur dan ruas Jalan Pramudyawardhani. Dua zona ini biasanya ramai pedagang, terutama akhir pekan atau saat liburan.
2) Jam berapa street food borobudur paling ramai?
Umumnya 19.00–22.00. Datang lebih awal jika ingin pilihan menu lebih lengkap dan kursi masih tersedia.
3) Apakah kuliner malam borobudur ramah untuk keluarga?
Iya. Banyak menu tanpa pedas, ada meja panjang di beberapa tenda, dan pilihan minuman hangat. Tetap perhatikan kebersihan dan pastikan anak duduk di area aman.
4) Berapa kira-kira biaya makan per orang?
Sekitar Rp50.000–70.000 sudah cukup untuk camilan pembuka, satu menu utama, minuman, dan pencuci mulut sederhana. Tentu tergantung pilihan menu.
5) Apakah ada pilihan halal dan opsi tanpa pedas?
Mayoritas menu halal dan bisa tanpa pedas sesuai permintaan. Tanyakan bahan dan bumbu sebelum pesan untuk menyesuaikan selera atau pantangan.
Berburu makan malam di Borobudur itu soal merayakan kesederhanaan: asap sate yang tipis, kuah bakmi yang mengepul, sampai wedang yang menghangatkan telapak tangan. Saya dan Kamu bisa mulai dari zona paling mudah—alun-alun dan ruas jalan utama—lalu mengikuti aroma dan antrian. Kuncinya adalah datang di jam yang tepat, pilih gerobak yang bersih, dan nikmati dengan sabar.
Kalau Kamu sedang merencanakan malam santai, jadikan panduan ini rute kecilmu. Ajak teman atau keluarga, cicip satu per satu, dan temukan favorit pribadi. Setelah itu, bagikan pengalamanmu—biar lebih banyak orang tahu kalau street food Borobudur bukan sekadar pengganjal lapar, melainkan cara sederhana untuk jatuh cinta pada malam di sekitar candi.